All rights reserved ® zeeytasam 2011 - 2012
.how long we.....
Monday, March 28, 2011 Monday, March 28, 2011 ♥
Kengkawan,
entry ni sayer nak kongsi sedikit tentang life kter pada masa akan datang yang tapenah kita sangka.
Semoga bermanfaat untuk anda.
''BERAPA LAMA KITA DIKUBUR''
Tengok tajuk pown mesti kamo dah takowt kan. And u all mesti nak tau aper kesah selanjutnyer kan. Mari kiter baca kesah ni.
*
*
*
Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di
atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.
Baju merahnya yg besar melambai-lambai di tiup angin. Tangan kanannya
memegang ice-krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicapi,
sementara tangan kirinya mencengkam Ikatan sabuk celana ayahnya.
Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak
ke kanan & kemudian duduk Di atas tembok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad
19-10-1915: 20- 01-1965"
"Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk nenekmu" Yani melihat
wajah ayahnya, lalu meniru gaya tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan
ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a
untuk Neneknya...
"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk
sambil tersenyum, sambil memandang pusara Ibu-nya.
"Hmm, bererti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah..." Kata Yani berlagak
sambil matanya mengira dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam
kubur 42 tahun ... "
Yani menoleh kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana . Di
samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini:
19-02-1882 : 30-01-1910"
"Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya
menunjuk nisan bersebelahan kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya
mengangguk. Tangannya terangkat mengusap kepala anak satu-satunya.
"Memangnya kenapa ndhuk( anak perempuan) ?" kata sang ayah menatap teduh
mata anaknya. "Hmmm, ayah kan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu
di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Yani
sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"
Ayahnya tersenyum, "Lalu?"
"Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun
dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun
nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata Yani bersinar keranana bisa
menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.
Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya
cemas ...... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.
Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya,
memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau
kiamat datang 100 tahun lagi...142 tahun disiksa ... atau bahagia dikubur
.... Lalu Ia menunduk ... Meneteskan air mata...
Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya ...lalu kiamat masih 1000 tahun
lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?
’Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un’ .... Air matanya semakin banyak
menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke
depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan
disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah? padahal melihat adegan pameran dipukuli masa di tv kemarin ia
dah tak tahan?
Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya mengangkat, setinggi
bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri pipi dan
janggutnya…
”Allahumma as aluka khusnul khootimah”.. berulang Kali di bacanya DOA itu
hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk
Yani.
Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu. Di betulkannya
selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat
berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah
kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya...
"Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."
Labels: keinsafan, life
Before You leave my page, PLEASE click my Nuffnang for supporting on my wedding collection. T.Q :)
Le Owner
Short Biodata
Name: Just call me Zeeyta Sam Dimple is become cute ^_^* and loike to much Dolphin.Fav. Colours: Purple, Blue, and Soft PinkHobby: blogging, Sleeping, Eating, facebooking, twittering, insta, window shopping, travelling, reading Fav Quotes: Love is very beautiful if we know the treasure, the love will be lost if we neglect and hard to get back to us.Status dari HATI boleh share beribu, tapi hati tidak begitu kerana hati terhad pada yang SATU ♥
Contact Me: Official Blog | Blogskin
Facebook |Twitter |Instagram |
Likes:
♥ Eating♥ Blogging♥ Chocolates♥ Ice Cream♥ apple♥ Spongebob Squarepants♥ twittering♥ facebooking♥ instaring♥ Sleeping♥ Natural Beauty
Dislikes
✖ Anons, Haters, Copypasters✖ Liars✖ Snails and all animals that dont have backbones
.how long we.....
Kengkawan,
entry ni sayer nak kongsi sedikit tentang life kter pada masa akan datang yang tapenah kita sangka.
Semoga bermanfaat untuk anda.
''BERAPA LAMA KITA DIKUBUR''
Tengok tajuk pown mesti kamo dah takowt kan. And u all mesti nak tau aper kesah selanjutnyer kan. Mari kiter baca kesah ni.
*
*
*
Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di
atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.
Baju merahnya yg besar melambai-lambai di tiup angin. Tangan kanannya
memegang ice-krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicapi,
sementara tangan kirinya mencengkam Ikatan sabuk celana ayahnya.
Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak
ke kanan & kemudian duduk Di atas tembok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad
19-10-1915: 20- 01-1965"
"Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk nenekmu" Yani melihat
wajah ayahnya, lalu meniru gaya tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan
ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a
untuk Neneknya...
"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk
sambil tersenyum, sambil memandang pusara Ibu-nya.
"Hmm, bererti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah..." Kata Yani berlagak
sambil matanya mengira dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam
kubur 42 tahun ... "
Yani menoleh kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana . Di
samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini:
19-02-1882 : 30-01-1910"
"Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya
menunjuk nisan bersebelahan kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya
mengangguk. Tangannya terangkat mengusap kepala anak satu-satunya.
"Memangnya kenapa ndhuk( anak perempuan) ?" kata sang ayah menatap teduh
mata anaknya. "Hmmm, ayah kan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu
di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Yani
sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"
Ayahnya tersenyum, "Lalu?"
"Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun
dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun
nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata Yani bersinar keranana bisa
menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.
Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya
cemas ...... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.
Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya,
memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau
kiamat datang 100 tahun lagi...142 tahun disiksa ... atau bahagia dikubur
.... Lalu Ia menunduk ... Meneteskan air mata...
Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya ...lalu kiamat masih 1000 tahun
lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?
’Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un’ .... Air matanya semakin banyak
menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke
depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan
disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah? padahal melihat adegan pameran dipukuli masa di tv kemarin ia
dah tak tahan?
Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya mengangkat, setinggi
bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri pipi dan
janggutnya…
”Allahumma as aluka khusnul khootimah”.. berulang Kali di bacanya DOA itu
hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk
Yani.
Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu. Di betulkannya
selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat
berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah
kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya...
"Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."
Labels: keinsafan, life
|