zeeyta sam

The Writer





Hello and Welcome to My Official Blog fat zomba(s). Ku bukan lah writer yang terkenal, just writer untuk diri sendiri sahaja. I just shared what I like and feel. Put your own words. I hope you like my new skins. Thank you :)

Travel This Site



The Cbox Song



♦ URL blog wajib ade not email
♦ Harsh words & Anon not allowed


Please Click my Nuffnang for Supporting on My Wedding Collection. T.Q :)




Credits


This skin is made by : Mrs AF
Some helped from :
Unnie Atiqah
Some coding from :
Fatin Hazwani
Using basecode :
Aishah Baharudin

All rights reserved ® zeeytasam 2011 - 2012


.how long we.....


Monday, March 28, 2011 Monday, March 28, 2011 0 Atashinci(s)

Kengkawan,
entry ni sayer nak kongsi sedikit tentang life kter pada masa akan datang yang tapenah kita sangka.

Semoga bermanfaat untuk anda.

''BERAPA LAMA KITA DIKUBUR''

Tengok tajuk pown mesti kamo dah takowt kan. And u all mesti nak tau aper kesah selanjutnyer kan. Mari kiter baca kesah ni.
*
*
*
Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani  berlari-lari gembira di
atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet.

Baju merahnya yg besar melambai-lambai di tiup angin. Tangan kanannya
memegang ice-krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicapi,
sementara tangan kirinya mencengkam Ikatan sabuk celana ayahnya.

Yani  dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak
ke kanan  & kemudian duduk Di atas tembok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad
19-10-1915: 20- 01-1965"

"Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk  nenekmu" Yani melihat
wajah ayahnya, lalu meniru gaya tangan ayahnya yg  mengangkat ke atas dan
ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia   mendengarkan ayahnya berdo'a
untuk Neneknya...

"Ayah, nenek waktu  meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk
sambil tersenyum, sambil  memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, bererti nenek sudah meninggal 42 tahun  ya Yah..." Kata Yani berlagak
sambil matanya mengira dan jarinya berhitung. "Ya,  nenekmu sudah di dalam
kubur 42 tahun ... "

Yani menoleh kepalanya,  memandang sekeliling, banyak kuburan di sana . Di
samping kuburan neneknya ada  kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini:
19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm..  Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya
menunjuk  nisan bersebelahan kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya
mengangguk. Tangannya  terangkat mengusap kepala anak satu-satunya.
"Memangnya kenapa ndhuk( anak  perempuan) ?" kata sang ayah menatap teduh
mata anaknya. "Hmmm, ayah kan semalam  bilang, bahwa kalau kita mati, lalu
di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan  disiksa dineraka" kata Yani
sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?"

Ayahnya tersenyum, "Lalu?"
"Iya .. Kalau nenek banyak dosanya,  berarti nenek sudah disiksa 42 tahun
dong yah di kubur? Kalau nenek banyak  pahalanya, berarti sudah 42 tahun
nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata  Yani bersinar keranana bisa
menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya.

Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya
cemas ...... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.

Pulang dari  pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya,
memikirkan apa yang  dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau
kiamat datang 100 tahun  lagi...142 tahun disiksa ... atau bahagia dikubur
.... Lalu Ia menunduk ...  Meneteskan air mata...

Kalau Ia meninggal .. Lalu banyak dosanya ...lalu  kiamat masih 1000 tahun
lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun?
’Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un’ .... Air matanya semakin banyak
menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke
depan,  kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan
disiksa di  kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi?
Tahankah?  padahal melihat adegan pameran dipukuli masa  di tv kemarin ia
dah tak  tahan?

Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya mengangkat, setinggi
bahunya  naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri pipi dan
janggutnya…

”Allahumma as aluka khusnul khootimah”.. berulang Kali di  bacanya DOA itu
hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika  terdengar batuk
Yani.

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan  Bambu. Di betulkannya
selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa  sang bapak sangat
berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti  sebuah
kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya...

"Yaa Allah,  letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..."

Labels: ,



Before You leave my page, PLEASE click my Nuffnang for supporting on my wedding collection. T.Q :)